Pentingnya Emotional Intelligence dalam Membuat Konten  

Manfaat Emotional Intelligence dalam Pembuatan Konten

Pembuatan sebuah konten saat ini sudah semakin kompetitif untuk menarik audiens. Bahkan, pemilik hosting murah dan bagus sudah melibatkan emotional intelligence (EI) dalam pembuatannya. Pasalnya EI dapat meningkatkan trust atau kepercayaan audiens.

Mengenal Emotional Intelligence Lebih Dekat

Dewasa ini, IQ atau kecerdasan intelektual bukan satu-satunya kunci kesuksesan. Ada banyak faktor lain yang juga tak kalah penting untuk menopang kesuksesan seseorang. EI adalah faktor lain tersebut.

Menurut sains modern, EI bahkan berkontribusi 2 kali lipat lebih penting dalam kesuksesan. Artinya, dibandingkan IQ, EI justru lebih berperan terhadap kesuksesan seseorang.

Baca juga: Cara Download File di Google Drive lewat Android dan Laptop

EI sendiri merupakan sebuah kemampuan yang dapat mengidentifikasi, mengatur emosi, dan memahami. Orang yang memiliki EI tinggi akan memiliki perilaku yang positif. Pasalnya, EI berperan pada perilaku seseorang.

Kenapa EI Berpengaruh pada Pembuatan Konten?

Konten atau artikel merupakan bagian penting dalam sebuah website. Entah itu blog untuk toko online terjangkau, maupun tipe website lainnya. Itulah kenapa, dalam pembuatannya Anda harus memperhitungkan konsepnya secara detail.

Mengenal Emotional Intelligence Lebih Dekat

Saat ini, EI menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan bagus tidaknya sebuah artikel. Pasalnya, orang yang memiliki EI tinggi dapat menguasai 5 soft skill berikut:

  1. Memiliki Motivasi Tinggi

    EI seseorang dapat mempengaruhi tingkat self motivated dirinya sendiri. Motivasi yang dimilikinya biasanya akan mendorongnya melakukan sesuatu. Motivasi tersebut akan datang dari dirinya sendiri, bukan karena tergiur atau tergoda oleh hal lain.

    Orang dengan EI yang tinggi bisa membuat sebuah tulisan yang dapat memotivasi orang lain. Artikel semacam ini paling dicari dan disukai.

  2. Rasa Empati yang Tinggi

    Empati akan membuat seseorang menjadi lebih peduli dan tulus. Empati ini biasanya berhubungan dengan rekan kerja, sahabat, maupun pasangan. Empati bisa membuat seseorang menumbuhkan dan memahami koneksinya dengan orang lain secara emosional.

    Baca juga: Cara Membuat Tabel di Word dengan Mudah

    Fungsinya pada pembuatan artikel yaitu, mampu menumbuhkan emosional pembaca. Hal semacam ini juga bisa meningkatkan trust dari audiens.

  3. Memiliki Kesadaran Terhadap Dirinya Sendiri

    EI dapat membuat seseorang mampu untuk mengenali emosi, kelemahan, kemampuan, kekuatan, dan juga batasan sendiri. Biasanya orang semacam ini akan mudah mendengarkan, menerima, dan menjalankan kritik dari orang lain.

  4. Dapat Mengontrol Emosi

    Orang yang bisa mengontrol emosinya dapat mencegah hal-hal yang merugikan orang lain. Pasalnya, emosi yang meledak-ledak tidak hanya merugikan diri sendiri, juga merugikan bagi orang-orang terdekat.

Manfaat EI dalam Pembuatan Konten

Manfaat EI dalam Pembuatan Konten

EI memiliki peran yang penting di dalam dunia kerja. Setidaknya ada beberapa manfaat EI yang bisa dirasakan dalam bidang pembuatan konten. Berikut manfaat-manfaatnya:

  1. Mencegah Stress Berlebih

    Stres dalam pekerjaan sering dialami oleh banyak orang. Stres akibat beban dan lingkungan kerja bisa menjadi sumber penyakit. Stres juga sering dialami oleh pembuat konten. Kesulitan mendapatkan ide, dan deadline bisa menjadi pemicunya.

    Namun hal tersebut tidak akan berpengaruh pada orang yang memiliki EI tinggi. Pasalnya, mereka memiliki kesadaran diri yang baik.

  2. Membuat Konten yang Menyentuh

    EI adalah kemampuan seseorang dalam memahami diri sendiri dan juga orang lain. Pasalnya, EI berkaitan dengan emosi seseorang. Hal inilah yang memungkinkan seseorang dengan EI tinggi bisa membuat sebuah artikel yang menyentuh banyak orang.

    Baca juga: Cara Membuat Kop Surat di Word

    Seperti yang kita ketahui, artikel yang menyentuh merupakan salah satu tipe konten shareable. Pembaca akan sukarela membagikan konten atau artikel Anda tanpa harus memintanya.

  3. Communication Management

    Orang yang memiliki komunikasi yang bagus selalu memperhatikan 2 sisi, yaitu konten dan konteksnya. Konten yang dimaksud di sini yaitu mengetahui apa yang harus dia katakan, atau yang dia tulis. Sedangkan konteks yaitu tahu kapan dan di mana dia mengucapkannya.

    Communication manager
    dapat meminimalisir terjadinya ketersinggungan seseorang yang menerima. Baik itu tersinggung terhadap apa yang dikatakan maupun yang ditulis pada sebuah media.

    Orang dengan tingkat EI yang tinggi juga sangat baik dalam berkomunikasi. Kelebihannya inilah yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan sebuah konten.

  4. Bisa Menerima Masukan secara Terbuka

    Kritik yang membangun sangat bagus untuk kemajuan seseorang. Namun sayangnya, tidak semua orang terbuka terhadap sebuah kritikan. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan orang yang memiliki EI tinggi.

    Mereka akan senantiasa menerima kritikan secara terbuka. Misalnya saat dikritik bahwa konten yang dibuat tidak berdasarkan fakta dan kurang informatif. Kritikan tersebut justru akan membantu mereka menjadi pembuat konten yang lebih baik.

  5. Mengoptimalkan Energy Management

    Zaman sekarang, istilah “time management” sudah diganti oleh “energy management”. Pasalnya, dalam dunia kerja, energy management atau manajemen energi jauh lebih dibutuhkan.

    Anda bisa saja memiliki waktu lama untuk bekerja, namun semua sia-sia jika Anda tidak produktif. Jika Anda memiliki energi yang penuh, Anda bisa membuat banyak konten untuk kebutuhan bisnis yang sedang dijalankan.

Cara Melatih Emotional Intelligence

Cara Melatih Emotional Intelligence

Sama halnya seperti IQ, Anda juga bisa melatih EI agar pembuatan konten menjadi lebih optimal. Terutama untuk konten toko online terjangkau yang mengharuskan Anda untuk peka terhadap konsumen. Berikut cara melatihnya:

  1. Jangan Sungkan Meminta Pendapat Orang Lain

    Mulailah terbuka terhadap pendapat orang lain. Pasalnya, pendapat orang lain akan membantu Anda memahami diri sendiri. Tanyakan pandangan mereka terhadap Anda.

    Contohnya pada saat Anda lelah bekerja di suatu tempat kerja. Perilaku apa yang sering Anda lakukan pada saat tersebut. Apakah sering
    bad mood, pemarah, atau lainnya. Hal itu akan membantu Anda memahami perilaku diri sendiri.

  2. Mengenali Emosi yang Dirasakan

    Cobalah bertanya kepada diri sendiri tentang apa yang sedang dirasakan. Entah itu pada saat Anda mengalami kejadian tidak mengenakan, maupun pada saat kondisi perasaan Anda sedang senang.

    Baca juga: Cara Merubah PNG ke JPG

    Mengenali emosi dengan cara merasakannya akan membantu Anda saat memprediksi sebuah tindakan. Dengan begitu Anda bisa menghadapi situasi tertentu tanpa adanya hambatan.

  3. Menulis Jurnal

    Jurnal dikenal juga dengan istilah buku harian. Catatlah aktivitas dan perasaan Anda dalam sebuah jurnal. Semakin sering Anda melakukannya, maka akan semakin mahir dalam mendeteksi emosi.

    Selain itu, menulis jurnal juga bagus untuk mengasah kemampuan menulis Anda. Hal ini akan berpengaruh pada pembuatan konten yang biasa Anda lakukan.

  4. Lakukan Introspeksi Setelah Menerima Kritik

    Terbuka terhadap kritik saja tidaklah cukup. Anda juga harus meluangkan waktu untuk intropeksi diri sesudah menerima kritik. Intropeksi akan membantu Anda untuk memperbaiki diri Anda, baik dalam bidang pekerjaan, pertemanan, dan lainnya.

  5. Konsisten dan Menjadikannya Kebiasaan

    Latih emotional intelligence Anda secara konsisten. Lakukan terus menerus agar menjadi kebiasaan. Dengan sendirinya, kualitas EI Anda pun akan meningkat tanpa Anda sadari. Sehingga berpengaruh positif dalam pekerjaan maupun bersosialisasi.

Baca juga: 10+ Aplikasi Editor Video Vlog di Laptop Gratis Tanpa Watermark

Emotional intelligence adalah faktor yang dapat memengaruhi kualitas kita dalam dunia kerja. Salah satunya untuk pembuatan konten pada website dengan hosting murah. Itulah kenapa, Anda harus mulai melatihnya agar konten yang dibuat tidak hanya menarik, juga mampu menyentuh perasaan dan emosi pembaca.